Sepakat Diam



tidak lagi kami berteriak
dalam terik yang membakar
dan tak ada lagi jalanan yang berjelaga,
tak ada di masing-masing
jiwa yang bercengkrama
merapal ruang
dan kami yang dijarah waktu;
menunggu adalah pasti
dan menanti merupakan anugrah
yang menyejarah.

"trah pancen ngunu
arep kepriye maneh?"


dan karena sendiri
adalah ancaman
di sesiapa diri sepi,
itu kami
yang memintal sunyi
bila kesekian jadi saksi
tapi sangsi meresapi
ini opera komedi,
serial tanpa episode

ke diri 05/08/2012

gambar dari
Share:

0 comments:

Post a Comment