Yang tersudut di jauh arah mata
Yang tersamar di pangkal dengar telinga
Yang hampa dan hambar di nyinyir dengus hidung
adalah aku.
Aku yang lahir dari beda
yang dibesarkan tanpa sama
yang terkembang lain
yang tentu juga akan hilang tanpa kata tanpa nama
Aku bagian dari nyata cerita
Tidak bercerita
Tidak di cerita
Bahkan hati tersita
Aku adalah mereka yang pasrah pada kisah
Yang hanya menyalahkan resah
Yang hanya bisa jengah
Yang berserah latah
Dan
Aku adalah kamu-kamu yang biasa berkata-kata
Biasa bercakap
Biasa berkeluh
Biasa
dan biasa bernyanyi untuk sunyi
atau
Aku adalah semua yang ingin menjadi bintang
Yang sekuat tenaga berusaha jadi idola
Yang bangga diberhalakan
Yang tak sungkan
Tak segan demi kata-kata
Aku tahu aku menipu
Aku tahu aku penipu
Aku tahu aku tertipu
meski aku hanya membisu
aku hanyalah kelu
kala rindu membunuh waktu
kala saru hanya masa lalu
tanpa laku
tanpa keliru
tanpa aku yang terbelenggu ragu
tanpa ruang yang terkekang waktu
aku adalah aku,
aku yang terbajak sajak-sajak
aku yang diperkosa prosa-prosa
aku yang terpenjara akhir alir syair
aku adalah yang selalu mimpi bersama puisi-puisi
____________________________
(oktober 08)
0 comments:
Post a Comment