[puisi]
: Parakan
1.
sogol-sogol masih berdiri menantang langit dan
desiran angin lembah menyembahnya di tegalan persil Sumbing,
dan ia menatap; Sindoro masih angkuh lemparkan senyum.
2.
Kemarin, saat memanggang rigen-an, matahari juga membakar hati kami
sebab seperti latu dan klelet, kami hanya sisa di awal cerita.
3.
neraca di kota kami, juga memiliki satuan tersendiri;
mungkin sisa masa kolonial, saat kakek-kakek kami menanam tebu
tapi juga berasa pahit...
4.
dari tubuh kami, mereka menikmati lembaran daun emas
tapi mengapa keringat kami tak lagi bening
malah kian memerah akhir senja...
2009
_______________________________________
nb:
Parakan: sebuah kota kecil di kaki Gunung Sindoro-Sumbing
sogol: batang pohon tembakau
Persil: ladang kontral di lereng Sindoro-Sumbing
Rigen-an: tempat untuk mengeringkan rajangan/ irisan daun tembakau
Latu: sisa pembakaran rokok berbentuk abu
klelet: nikotin, sisa dari asap rokok
0 comments:
Post a Comment