Senyampang Rindu

[ Puisi ]

di antara dua pintu manusia-manusia selalu mengacu laku
mendera debu-debu waktu dan meregang nyawa di ruang-ruang asa
tapi terkadang manusia-manusia sendiri
malah merapah bertingkah
tak hirau, kala gamang sertai kaki melangkah awal beradu sangkal
dan tak dirasa, seruas tahun demi tahun pergi
lalu umur terbujur di lorong-lorong kata
menuju ke ujung sejarahnya

seketika itu lamanya
seketika dalam ketercentangperangannya
manusia-manusia kian terperangah
saat tapal batas terapal
tinggal gayang bersambut sesal...
sementara nganga pintu keluar di depan mata
manusia-manusia malah bertanya,

”Apakah bertemu dan berpisah adalah rindu?”

_________________________________
2007
Share:

0 comments:

Post a Comment