sebuah kisah: pertanyaan-pertanyaan sewaktu akan membalas di 2 SMS sepihak



Aku masih ingat, pernah aku katakan itu padamu dan kata-kata itu menguap bersama kenangan yang seharusnya aku lupakan. Ah, betapa harus kuingat-ingat jika memang misteri? Tapi Aku dan kau tak akan lari kemana, bukan? mungkin hanya butuh keberanian diri dari aku.

 

Sebenarnya aku sudah merasakan jauh-jauh hari sebelum ini. ketika jarak mengajarkan tentang ketidakkuasaanku mencuri waktu yang seharusnya kupersembahkan hanya untukmu. Dan ketika rindu itu hanya bermakna sebuah ruang dimana harusnya ada aku dan kau saja. namun Ketika itu pula aku malah berasa kalah dan lelah. Betapa ruang atau tempat adalah yang sebenarnya selalu menyekat, dan kisah aku-kau terjerat oleh lintang dan bujur yang menempatkan ketidakmujuran dan atau keberuntungan. Saat ini aku berasa marah sendiri, mengutuk jarak dengan dinding tempuh yang memetakan rindu.

kemarin-kemarin ketika aku menelponmu, selalu saja suara seseorang perempuan yang menjawab dan hanya menyuruhku meninggalkan suara; "Maaf nomor yang Anda hubungi sedang sibuk, mohon tinggakan pesan setelah nada berikut..." Dan akhirnya, setelah sekian lama aku berusaha untuk selalu menghubungi, 2 deret sms panjang menjawab semua itu; Begini isi sms itu;


SMS 1;

Assalamu'alaikum...mz,nywungpunten sakderenge...akhr2 nki kul0 jarang,bhkan mbten nte sms...alhmdlh kul0 smpun ikhtiar jujur kaleh klrga..ttg jnengan n kul0...tp,kul0kedah mnjunjung k0mitmen kang kul0 dmel rmiyen.."sbesar apapun cntq pd ses0rg,jika kluargq ada yg tdk mrestui q tetap memilih kluargaq"... Mz,stlh kul0 mtur pnjg n lbr trnyta kluarga mbten rmen/mgizinkan kdekatan jnengan n kul0...kd0se klrga smpun kgungan plhan kgem kul0.msti stiap x kul0 mncb mgnalkan seseorg mbten nte diresp0n kang sae...nywngpten estu mztas sd0y0 wau...kul0 hrap jnengan sged mghrgai k0mitmen kang smpun kul0 mturke rmyen...mturnwun kgem sd0y0 kbaikan2 jnengan...mgi2 Allah maringi kang trbaik kgem kul0 ugi kgem jnengan... Kulo pgene gdah hub kang drestui sd0y0 phak...krna nku jugalah kang mnentukan hsil dari suatu hub...
***

Alasan yang dibuat-buat atau memang sesuai komitmen? Selalu saja ada tanya dari muasal dulu ketika kau bercerita tentang mantan kekasihmu. Sedikit kau bercerita tentangnya; sebut saja dia yang telah beranikan diri, merapat kepada keluargamu. Setelah merasa cukup dekat denganmu dan ada kecocokan, kemudian dia beranikan diri menanyakan tentang kau yang memang telah ranum untuk dipetik, menuju kepelaminan. Namun niat baiknya itu terbelok oleh waktu yang mungkin saat itu kau habiskan hanya untuk studi. kemudian sesuai yang kau ceritakan, betapa dia begitu tegar, sampai-sampai tak berani menghubungimu dan masih menurut ceritamu yang entah dibuat-buat atau memang begitu adanya, dia begitu tak rela untuk jauh darimu tapi tak ingin mengganggumu. Sempat aku cemburu oleh dia yang begitu sempurna dihadapanmu meski waktu itu telah dikubur oleh aku yang baru. kau inginkan aku seperti dia, kiranya begitu yang bisa aku simpulkan dari ceritamu waktu itu. s
ungguhkah dia begitu, seorang yang begitu ikhlas menerima diri di ketidakberdayaannya. Aku sempat musykil dengan cerita-ceritamu tentang dia tetapi aku tetap pendam dan aku padam dalam diam. meski dengan seribu tanya di kepala.

hmm, masih aku ingat tentang sebuah kata indah yang pernah terucap, menikah adalah menyatukan dua hal yang pasti berbeda dan tak akan pernah sama dan hanya saling menghormati dan menyayangi yang akan menyatukannya. Aku juga masih ingat kau pernah berkata, "pada budaya timur menikah berarti menyatukan dua keluarga besar dan bukan hanya dua individu." Namun bukankah yang akan menjalani bersama dan menjalin hidup hanya antara kau dan dia?

***
SMS 2;

Mz...kul0 te2p pgn spd0s sltrhmi nki trjalin.anggplah kul0 sbgai adik jnengan...

setelah membaca sms ke 2, aku merasakan menjadi dia; mantan pacarmu yang dulu. Dan mungkin juga merasa sama meski dari dua jiwa yang berbeda. Ada semacam tanya yang tak berkesudahan dalam kebisingan jiwa-jiwa yang merasa bosan. pada dia aku juga merasakan betapa kecewa ia, bukanlah sebuah perpisahan tapi mungkin lebih tepatnya pada ketidakbedayaan gelombang nafsu yang mempermainkannya.

hmm,...bagaimana aku membalas 2 sms ini?

bersambung pada kisah kalian semua...


dari Bejo Halumajaro Kediri-ku, kediri-mu, kediri-kita

NB:
arti bahasa Indonesia, 

SMS 1:
Assalamu'alaikum... Mas, mohonmaaf sebelumnya... akhir-akhir ini saya tidak sering menghubungimu. bahkan lupa sekedar sms...alhamdulillah, saya sudah berusaha untuk jujur kepada keluarga... tentang hubungan saya dan kamu. tapi saya harus menjaga kmonitmen yang saya buat dulu..." sebesar apapun cintaku pasa seseorang, jika keluargaku tidak merestui saya tetap memilih kelaurga saya. Mas, setelah saya mengungkapkan panjang lebar ternyata keluarga saya tidak suka/ mengizini kedekatan kamu dan saya...sepertinya keluarga sudah mempunyai pilihannya sendiri untukku. meski tiap kali saya mencoba mengenalkan seseorang tidak pernah ada respon balik yang baik... mohon maaf mas atas semuanya itu... saya berharap mas bisa menghargai komitmen yang telah saya ucapkan dahulu.... terima kasih atas segala kebaikan2 mas... semoga Allah memberi yang terbaik buat saya juga mas... saya ingin punya hubungan (baca: pernikahan) yang diretui semua pihak. sebab itu pulalah yang menentukan hasil dari seuatu hubungan...

SMS 2;
Mas... saya ingin supaya silaturahmi ini tetap tejalin. anggaplah saya sebagai adikmu...

 gambar dari
Share:

0 comments:

Post a Comment