s a y a h a n y a m e n c o b a m e n e r t a w a k a n d i r i s e n d i r i ?

paragraf  ] 

Satu alasan yang tak pasti atau bejibun makna yang tersembunyi, itu adalah misteri. Dalam beberapa kalimat yang mungkin seseorang yang lain tak mengerti tapi aku yakin, anda akan mengerti dan paham apa yang akan tertulis dalam catatan di bawah ini;
________________________________

Seringkali kita menertawakan sesuatu yang dianggap lucu. Tanpa disadari atau dengan kita sadar, kadang hal lucu tersebut melompat dari subtansi lucu yang ditawarkan. Bisa jadi kalau kita tidak meng-filter, kadang 'kadar lucu' menjadi hambar dan kita akan balik bertanya (tentunya kepada diri sendiri); "sebenarnya kita menertawakan apa? Dan apanya yang lucu?"

Dan berikut merupakan peristiwa lucu menurut saya (Semoga anda membaca?)




"Pucuk dicinta ulam tiba"

Pepatah tersebut sampai saat ini masih belum dapat aku pahami sebagaimana makna dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam artian makna perkata bila dipisahkan satu persatu kata. Jelas, kalau makna yang benar secara keseluruhan dapat diartikan; mendapat sesuatu yang lebih dari apa yang diharapkan.

Namun aku akan mencoba memberi makna (sekenhendak hatiku, tentunya. anda boleh protes!) pada satu persatu kata; pucuk; adalah ujung dan di ujung ini biasanya kita tidak ingat darimana sebenarnya kita memulai? Salah niat atau memang sengaja untuk membelokkan niat (aku tidak tahu?). dicinta; orang sekarang akan berpikir berkali-kali bila ada sesorang bilang cinta. Lebih lanjutnya, cinta di zaman sekarang diartikan materi (sekali lagi anda boleh protes!) cinta telah menjadi benda bukan lagi sifat yang melakat pada kemanusian secara umum. Mengenai  ulam, orang jawa mengartikannya 'ayam' dan 'tiba' boleh lah kita maknai 'datang'. Jadi bila diartikan secara tidak benar (mungkin) akan bermakna semacam; "ketika anda lupa jalan kembali maka sebutan ayam akan datang"  pastinya kalau masih saja tidak sadar? (footnote: jalan kembali rujuknya kepada Tuhan)

Aku tidak munafik dalam menanggapi hal-hal yang sebenarnya aku anggap sepele. Tapi ini nyata, satu contoh bilamana anda mendapatkan sesuatu yang membahagiakan, tentunya tidak akan ragu anda untuk berkorban. Mungkin dengan tanpa menimbang apapun. Namun bila direnungkan lebih dalam, apalah arti sebuah kebahagian? Ada seribu bahkan lebih dari apa yang orang-orang tidak mampu lagi membayangkan arti kebahagian itu sendiri.

Kebahagian adalah satu hal yang tak pasti.  Seseorang mengartikan demikian dan salah satu sebab-sebabnya itu, adanya dualisme hidup.  Pertama; Hidup dalam bentuk tubuh, rangka, body atau apalah yang kelihatan wujud. Disini arti bahagia mengembang menjadi sesuatu yang dapat menggembirakan, mungkin dengan sekedar senyuman, saling sapa dan atau hal-hal lain yang tidak membuat orang lain menjadi berburuk sangka, bahkan marah. Kedua; hidup dalam bentuk yang abstrak, soul, jiwa, ruh, atau sesuatu yang tidak terlihat tapi kita merasakan itu ada. Ini lebih sulit untuk dijabarkan sebab seperti kata orang2 yang sedang menderita; "dari mata turun ke hati" (silahkan artikan sendiri!) Saya katakan 'menderita' karena hal ini tidak lain adalah bencana yang berupa Anugrah.


(mugi-mugi mboten mumet menyimpulkannya)


Thanks to 'anda' (oh ya... khusus dicatatan ini 'anda' saya tulis huruf kecil, padahal ini menyalahi aturan penulisan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar dan tujuan pribadi penulisan 'anda' dengan huruf kecil bisakah dianggap penghinaan kepada anda tentunya, sekali lagi kalau sadar? )


nb:- s a y a  h a n y a  m e n c o b a  m e n e r t a w a k a n  d i r i  s e n d i r i ?
    - gambar lupa ambil dari mana hehehe
Share
Share:

0 comments:

Post a Comment